Thursday, July 13, 2017

Tes Hormon

Kami menjalani hari seperti biasa setelah kami memutuskan untuk berhenti melakukan pemeriksaan. Tak lupa kami tak henti-hentinya menaikkan syukur dan permohonan kepada Tuhan. Kami percaya bahwa siapa pun yang mengetuk pintu-Nya pasti akan dibukakan, entah kapan pintu itu terbuka, hanya Tuhan yang tahu. Yang kami tahu hanyalah bahwa kasih karunia-Nya bagi kami tak habis-habisnya.

Saya sempat memiliki pemikiran untuk mengadopsi anak, karena saya sudah sangat merindukan kehadiran anak di tengah keluarga kami. Namun, berbagai pertimbangan, mulai dari reaksi keluarga besar, keribetan untuk mengurus administrasi, bagaimana reaksi si anak jika nantinya dia tahu bahwa dia anak adopsi, hingga apa yang akan disampaikan ke tetangga kepada anak itu tentang statusnya.

Lambat laun, cita-cita itu terkikis dan saya kembali memiliki harapan untuk kembali mencoba. Maka, sekitar 1 atau 2 tahun setelah pemeriksaan terakhir (sekitar awal tahun 2016), kami mencoba kembali mencari bantuan dokter. Dokter yang berbeda dari sebelumnya tentu saja. Saya sudah sering mendengar reputasi dokter yang kami pilih ini sebelumnya, tetapi entah mengapa, kemarin-kemarin kami tidak mencoba menemuinya. Kami bertemu dengannya pertama kali di sebuah klinik di rumah sakit. Bagian pencatat keluhan dan lain-lain meminta data-data dan berkas periksa apa pun yang pernah kami lakukan.

Pada pertemuan pertama, dokter ini hanya menjelaskan bahwa para dokter hanyalah alat yang membantu kami, bukan dewa atau tuhan yang dapat mengabulkan permohonan kami. Tuhanlah yang mengatur segalanya. Walau dokter sudah maksimal membantu, tetapi jika Tuhan belum menghendaki maka semuanya tidak akan terjadi. Kami saat itu diingatkan bahwa berusaha semaksimal mungkin itu harus dilakukan, tetapi harus tetap menyerahkan segala hasil dan kemungkinan kepada Tuhan. Dan, setelah sesi pertemuan pertama tersebut, saya diminta untuk melakukan tes darah untuk mengetahui kondisi hormon saya lebih tepatnya. Dokter saat itu sudah membaca lampiran-lampiran berkas pemeriksaan saya sebelumnya. Yah, tes hormon tidaklah murah menurut kantong pas-pasan kami, tetapi demi harapan yang menyala kembali, kami akan lalui itu.

bersambung ...

No comments:

Post a Comment

Fleks Cokelat

Kehamilan saya sudah masuk minggu ke-24 dan sendi kaki kiri masih sakit. Saya setiap pagi selalu meluangkan waktu sekitar setengah jam untu...