Setelah hasil tes hormon keluar, kami berusaha kembali
menemui dokter. Kami sudah mengantre sejak pagi di klinik rumah sakit tersebut,
tetapi nama kami tak kunjung dipanggil. Hingga sekitar pukul 11 siang, kami
dipanggil oleh petugas administrasi yang memberitahukan bahwa dokter tidak
praktik di klinik itu hari tersebut dan diminta untuk menuju rumah sakit
satunya tempat dokter itu juga berpraktik. Dengan pandangan lelah, kami pun
pulang karena jadwal praktik dokter di rumah sakit satunya adalah pukul 1 siang.
Sampai di rumah, saya mendaftar periksa ke rumah sakit
tersebut via telepon. Setelah mendapat nomor antrean, kami sudah lebih lega.
Lalu setelah selesai makan siang, kami menuju ke rumah sakit. Sampai di sana,
dokter belum datang juga, dan kira-kira pukul 2 lebih, kami baru dipanggil
masuk ke ruang periksa.
Kami menjelaskan bahwa kami sebelumnya bertemu dokter di
klinik dan diminta untuk melakukan tes hormon. Saya pun melungsurkan berkas
hasil pemeriksaan. Dokter memeriksa sebentar dan akhirnya berkata, “Yah, memang
vonis dokter sebelumnya terbukti benar. Memang Anda PCOS.” Lalu dokter
menjelaskan panjang lebar tentang PCOS dengan lebih sederhana sehingga kami
mudah memahami permasalahan yang kami hadapi. Setelah itu, dokter member saya
metformin, obat yang sama dengan yang saya konsumsi sebelumnya. Bedanya, kalau
sebelumnya saya hanya mengonsumsi selama 5 hari, kali ini saya harus meminum
obat itu setiap hari sampai saya hamil. Wow, kalau saya segera hamil, obat itu
tak perlu lama-lama saya konsumsi. Akan tetapi, kalau sampai bertahun-tahun
saya belum juga hamil, yah saya tetap harus meminumnya.
Setelah itu, kami bertanya kepada dokter, kira-kira kapan
dan di mana kami bisa dengan leluasa bertemu dengannya. Dokter menganjurkan
untuk datang ke rumahnya, karena dokter juga membuka praktik di rumah.
Fiuuuuh…. Sungguh mencerahkan, karena waktu praktik dokter sore, sehingga saya
dan suami tidak perlu mengambil cuti terlalu sering. Walaupun tempat praktiknya
lumayan jauh dari tempat tinggal kami, tetapi kami bertekad untuk menemuinya.
Lalu, kami pun diminta untuk kontrol maksimal hari ketiga
menstruasi. Yap, kami sudah terbiasa untuk kencan dengan dokter pada saat
menstruasi, jadi seperti otomatis saja jika mendapat menstruasi, langsung
daftar periksa. Dan sekitar pukul 3 sore, kami pun melangkah pulang. Walau
capek karena seharian kami habiskan untuk mengantre, kali ini kami merasa
optimis untuk kembali memulai lagi perjuangan kami.
bersambung...
No comments:
Post a Comment