Wednesday, August 16, 2017

Kontrol Kedua

Pada saat kondisi tubuh teler, saya memutuskan untuk mengurangi kegiatan yang selama ini saya ikuti. Beberapa masih saya jalani dengan backup dari teman yang lain, beberapa memang sudah saya hentikan. Bahkan saya menghentikan les biola yang saat itu sedang getol-getolnya ingin saya kuasai karena dengan fisik yang tidak fit, saya rasa saya akan kesulitan berkonsentrasi memahami materi yang disampaikan.

Saat terberat adalah ketika di kantor. Karena pekerjaan saya menuntut deadline yang harus dipenuhi hari itu juga, ketika saya tiba-tiba teler dan tidak kuat, saya akan pamit pulang dengan rasa bersalah karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan hari itu. Namun, sungguh di luar dugaan, teman-teman kerja saya berusaha memahami saya, walaupun saya tahu mereka pasti kelimpungan mencari pengganti saya hari itu juga. Terima kasih atas perhatian dan pengertian kalian, teman-teman.

Lalu, kira-kira dua minggu setelah cek pertama, sesuai anjuran dokter, kami kontrol. Saat itu kurang lebih usia kehamilan 9 minggu. Dokter masih memeriksa kehamilan saya dengan USG transvaginal dan kali ini kami sudah bisa melihat bakal tangan dan kaki anak kami. Oh, it’s so amazing! Kami diminta untuk kontrol 2 minggu lagi. Sepertinya pola periksanya seperti itu, kami diminta kontrol tiap 2 minggu sekali hingga nanti 12 minggu.

USG usia kehamilan 9 minggu

Kami diberi bekal obat dan vitamin hampir sama seperti kemarin, bedanya kali ini Utrogestan diganti dengan Cygest. Masih sama-sama progesterone, hanya kali ini tidak berupa obat oral, tetap dimasukkan ke vagina. Cara konsumsi masih sama seperti Utrogestan, sekali sehari pada jam yang sama menjelang tidur malam. Ini yang kurang menyenangkan, sangat merepotkan malah. Karena waktu itu diset pukul 10 malam saya harus memasukkan obat tersebut. Otomatis jika saya belum mengantuk, saya harus segera pipis, memasukkan obat dan baringan. Dan sebaliknya, jika saya sudah mengantuk sebelum pukul 10 malam itu, saya harus menahan kantuk hingga waktu yang ditentukan. Lebih menyiksa lagi, setelah memasukkan obat, diusahakan jangan bangun, supaya obat tidak keluar lagi. Tetapi serepot apa pun itu, saya jalani demi karunia Tuhan yang telah kami tunggu selama 8 tahun ini.

bersambung…

No comments:

Post a Comment

Fleks Cokelat

Kehamilan saya sudah masuk minggu ke-24 dan sendi kaki kiri masih sakit. Saya setiap pagi selalu meluangkan waktu sekitar setengah jam untu...