Saya lupa kapan tepatnya, tetapi saya pernah
diminta untuk tes darah guna melihat apakah massa di rahim itu ganas atau
tidak. Hasil tes darah tersebut negatif alias massa tersebut tidak berbahaya
dan tidak mengarah ke ganas.
Dokter juga pernah menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan HSG. Pemeriksaan HSG ini untuk mengetahui apakah ada
sumbatan pada tuba falopi. Saat periksa dengan dokter pertama, saya juga sudah
menjalani pemeriksaan ini, tetapi dokter kedua menghendaki pemeriksaan ulang.
HSG ini dilakukan dengan cara memasukkan
cairan kontras ke rahim, kemudian dirongent untuk melihat penyebaran cairan
kontras tersebut. Jika ada saluran yang tidak terlewati cairan, berarti
terdapat sumbatan. Saya pun kembali menjalani pemeriksaan. Waktu pemeriksaan
sebelumnya, saya tidak merasakan sakit di perut setelah itu walau banyak yang
bilang jika akan ada sedikit nyeri di perut. Saya datang ke lab rumah sakit
bersama suami, lalu setelah menemui dokter yang akan melakukan HSG, kami
menunggu dipanggil.
Saat dipanggil, saya diminta untuk
mengganti pakaian dengan pakaian pasien dan melepas celana dalam. Kemudian saya
diminta tiduran di bed rongent. Ruangan tersebut sangat dingin dan bed juga
dari semacam logam. Tubuh saya kedinginan setengah mati karena hanya mengenakan
pakaian pasien yang tipis. Saya diminta berbaring sambil menunggu dokter datang
dan peralatan disiapkan. Saat itu serasa sangat lama penantiannya. Saya sudah
menggigil. Lalu dokter datang bersama perawat dan beberapa asistennya. Mereka menyiapkan
segala peralatan. Saya diminta untuk menekuk kaki dan agak membukanya supaya
dokter lebih mudah ketika harus memasukkan cairan kontras dari vagina saya. Ada
rasa sangat tidak nyaman saat dokter membuka vagina saya dengan speculum. Lalu
dokter dan perawat berusaha memasukkan semacam selang kecil, di pangkal selang
itu terdapat semacam suntikan besar. Dengan susah payah, dokter mencoba
memasukkan selang tersebut ke rahim saya. Sangat susah dan lama prosesnya. Saya
sudah merasa makin kedinginan, ngilu, sakit. Lalu pada akhirnya, berhasil dan
cairan kontras dimasukkan. Lalu speculum dilepas dan selang dikeluarkan. Semua
orang lalu keluar dari ruang rongent. Saya diminta meluruskan kaki dan
terlentang. Dokter kemudian mengambil foto rongent. Lalu saya diminta untuk
mengubah posisi agak miring ke kiri. Lalu difoto ulang, begitu pula dengan
kanan. Setelah selesai, saya diminta berbaring dulu kira-kira 10 menit. Ya
ampun, sudah sangat menggigil tubuh saya. Lalu saya bilang ke perawat kalau
saya sangat kedinginan dan saya pun diselimuti. Kemudian, saya diminta untuk
turun dan membersihkan diri di kamar mandi. Dengan tubuh gemetar saya turun dan
menuju kamar mandi. Saya buang air kecil dan membasuh vagina saya.
Ternyata, setelah itu, perut
saya terasa sangat sakit seperti akan menstruasi. Makin lama makin sakit,
tetapi saya tahan. Saya kembali ke kantor, suami yang akan mengambil hasil
rongentnya. Rasa sakit tersebut berangsur-angsur menghilang setelah beberapa
jam. Ketika suami mengambil hasilnya, kami membaca hasilnya dan hasilnya
ternyata kedua tuba paten. Kami lega.
No comments:
Post a Comment