Ketika saya mengalami menstruasi hari pertama setelah
mengonsumsi rutin metformin setiap hari, kami menemui dokter. Untuk pertama
kalinya kami memeriksakan diri di rumah tempat dokter membuka klinik yang
melayani orang-orang dengan infertilitas. Mbak-mbak dan ibu-ibu yang bertugas
di klinik tersebut ramah-ramah, sehingga saya merasa nyaman.
Ketika nama kami dipanggil, saya menjelaskan lagi dari awal
sampai akhirnya mendapat resep metformin. Semua berkas kami bawa lagi, karena
dokter tidak akan mengingat kasus setiap pasiennya dengan detail. Dokter mencatat
semua berkas yang kami angsurkan. Lalu setelah itu, saya diminta untuk
berbaring. Dokter akan melakukan USG transvaginal, tetapi waktu itu saya bilang
jika saya sedang menstruasi. Namun, dokter berkata bahwa tidak apa-apa. Lalu
dokter mengecek dengan USG dan memang waktu itu terlihat jelas bahwa ada banyak
kista kecil-kecil di indung telur saya. Istilahnya seperti roda kereta bentuk
indung telur saya ketika di-USG.
Lalu, saya diminta kembali periksa sekitar seminggu setelah
menstruasi hari pertama dan dokter memberikan resep tambahan berupa esfolat dan
promavit. Di samping resep tersebut, saya tetap harus melanjutkan metformin
saya. Suami juga diberi vitamin untuk memperkuat kualitas spermanya.
bersambung...
No comments:
Post a Comment